Warta Anastrofe
GSJA Sword Generation Ministry
Jumat, 19 Desember 2008
PENA GEMBALA
Shalom kekasih Kristus, tentunya semua dalam keadaan sukacita dan kemenangan bersama Kristus. Kita semua menyadari dan juga mungkin ada yang sedang mengalami dampak dari krisis global terutama dalam hal kebutuhan kehidupan akhir-akhir ini, namun saya sangat percaya sebagai pengikut Kristus kita tidak pasrah dan menyerah dengan keadaan melain-kan senantiasa mengandalkan Iman kita pada kekuatan dan kemampuan Allah kita di dalam nama Yesus Kristus, Amin !!
Kenapa saya katakan demikian ? Berdasarkan Injil Mat.1: 21-23; Yoh.3:16 dan1 Yoh. 3:9, saya sangat percaya bahwa Yesus bukan saja hanya mene-bus dan menyelamatkan kita dari dosa dan menerima hidup yang kekal, tapi juga pasti mencukupi segala kebutuhan hidup kita saat ini – Yoh.10:10b.
Apalagi memasuki akhir tahun yang biasanya segala kebutuhan meningkat
Pada kesempatan ini izinkan saya menyampaikan kabar sukacita, ”kita harus membuang tradisi perayaan natal (pemakaian baju dan sepatu serta assesoris yang harus baru) dan menggantinya dengan menikmati makna
Kita harus mengingat senantiasa bahwa, Kelahiran Yesus bagi hidup kita sebagai manusia merupakan awal perubahan dari hidup yang tidak berarti menjadi sangat berarti, dari tidak mempunyai harapan sekarang senantiasa berpengharapan dan bahkan yang tadinya tidak ada damai sejahtera jadi memiliki damai sejahtera, sehingga tentunya lebih siap didalam menghadapi hidup.
Oleh sebab itu sebagai HambaNya saya menghimbau agar pada natal tahun ini kita sebagai Keluarga Besar Happy Sword Family sudah harus memulai memiliki keinginan untuk merubah cara pandang (paradigma) dan cara hidup yang sesuai dengan maksud dan tujuan Kristus hadir melalui kelahir-anNya bagi kehidupan manusia, yaitu natal bukan untuk berpesta-pora dan memuaskan keinginan daging dan keinginan mata, melainkan; natal melalui kelahiran Kristus seharusnya memberi inspirasi kepada kita untuk memaknai Kasih (memberi dan berkorban) sebagai gaya hidup nyata kita terhadap Yesus sebagai Juruselamat kita dan juga tentunya kepada sesama manusia.
Secara Alkitabiah seharusnya kelahiran Kristus dalam kehidupan kita mem-buat sebuah perubahan karakter, sesuai Kis.12:2 > ”Janganlah kamu menja di serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu,”
Kata yang di pakai adalah anakainôsis yang artinya memperbaharui.
Jadi, sudah sepantasnyalah orang yang sudah menerima kelahiran Tuhan Yesus Kristus dalam kehidupan pribadinya, memperbahrui manusia yang lama menjadi manusia yang baru – II Kor.5:17.
Hasilnya, ” Dampak perubahan hidup adalah disukai semua orang sehingga terjadi pelipatgandaan (multiplikasi).” Kis.2:42 – Thema 2009.
RENUNGAN
Damai Yang Diberikan Yesus
Tanyakanlah kepada orang-orang di sekeliling Anda pertanyaan ini: “Apakah yang membuat Anda merasakan damai?” Mungkin Anda akan menerima jawaban yang sudah biasa Anda dengar. Damai yang mereka maksudkan kebanyakan bergantung pada situasi: hubungan yang baik dengan pasangan, pekerjaan yang baik, atau tubuh yang sehat. Namun apa yang terjadi bila mereka bertengkar dengan pasangan, gaji mereka ditunda, atau penyakit menggerogoti tubuh mereka? Damai yang bergantung pada situasi sebenarnya bukanlah damai sama sekali, melainkan suatu harmoni yang rapuh antara manusia dan dunia, sehingga sangat mudah untuk diputarbalikkan.
Yesus Kristus menawarkan damai yang sejati, yaitu suatu kepuasan yang terus-menerus dan tidak dapat lenyap, tanpa terpengaruh apapun yang dilemparkan Setan atau dunia. Namun, kehidupan yang berdosa akan menutup jalan bagi hadirnya damai di hati, karena bagaimana mungkin seseorang mengalami jaminan akan pemeliharaan Allah bila ia sendiri bertindak melawan kehendak-Nya? Bila seorang beriman hidup dalam imannya kepada Yesus, seharusnya kendali atas diri sendiri pun diserahkan kepada-Nya. Penyerahan diri inilah yang memungkinkan damai-Nya merasuki kehidupan kita.
Bila Roh Kudus hidup di dalam kita, kita akan mampu menghadapi apapun di dalam hidup ini dengan keyakinan dan ketenangan. Satu-satunya jalan untuk mendapatkan damai yang sejati adalah melalui hubungan dengan Juruselamat. Paulus menjelaskan di dalam Roma 5:1 bahwa untuk dapat dibenarkan yakni, dinyatakan tanpa bersalah kita harus menerima pengorbanan Kristus yang dilakukan-Nya menggantikan tempat kita. Pembenaran dari Kristus itulah yang membuat kita benar di hadapan Allah dan membawa hati kita kepada kedamaian.
INSPIRASI
Antara Usaha Dan Anugerah
Penulis: Yogi Triyuniardi
Alkisah, ada seorang anak manusia yang sedang bergumul dengan Sang Penciptanya. "Tuhan", seru anak manusia itu. "Mengapa Engkau begitu jauh? Mengapa aku Kau buang di bumi ini?" Tidak ada jawaban.
"Aku ingin bertemu denganMu, ya Allahku." kata anak manusia itu. Aku tahu dari nenek moyangku, bahwa Engkau bertahta di atas langit."
"Aku akan berusaha melintasi langit itu, agar aku bisa bertemu denganMu!" Lalu ia membuat sepasang sayap besar yang terbuat dari kerangka kayu, dilapisi oleh bulu-bulu burung elang yang besar, diikat secara tersusun rapi, layaknya sayap seekor burung.
Setelah beberapa bulan mengerjakan sayap ini, dan selesai, ia membawa sayap buatannya ke puncak tebing yang paling tinggi, memasang sayap tersebut ke tubuhnya, dan mengepak-ngepakan sayapnya, layaknya seekor burung. Ia melompat dan berhasil terbang di udara! Ia berkata dalam hatinya, "Tuhan, aku akan kembali ke rumahMu."
Langit begitu luas. setelah beberapa jam anak manusia itu mengepakkan sayap buatannya, ia menjadi lelah. Angin berhembus lebih kencang dan merusakkan sayap buatannya. Ia jatuh dari langit, tanpa daya.
Sebelum ia terhempas ke bumi, ia sempat berkata dalam hatinya, "Tuhan, aku sudah berusaha dengan sekuat tenagaku. Namun aku gagal. Aku tak bisa bertemu denganMu. Maafkan aku yang sombong ini, Ya Tuhanku."
Tiba-tiba dalam hatinya ada suara, "AnakKu, Kuterima permohonan maafmu. sekarang engkau tahu bahwa semua usahamu sia-sia. Aku mau supaya engkau percaya sepenuhnya padaKu."
Ia menjawab, "Ya Tuhan, sekarang aku percayakan hidupku. Aku berserah penuh kepadaMu." Lalu terdengar suara seperti benda jatuh dari langit. Sang anak manusia telah mati. Tubuhnya memang mati. tetapi jiwa dan rohnya tidak. Ia segera keluar dari tubuhnya yang sudah menjadi mayat, dan melayang ke udara, kembali ke pangkuan Bapa di Sorga.
Saudara-saudariku yang kukasihi dalam Tuhan Yesus, banyak orang mengira bahwa kita dapat kembali ke sorga dengan kekuatan dan usaha kita sendiri. Kita harus mencari pahala sebanyak-banyaknya, dengan tujuan bahwa Allah akan melupakan dosa kita yang besar itu, dan melihat 'jasa' yang kita lakukan. Ketahuilah, bahwa usaha manusia itu sia-sia, dan hanya Allah saja yang dapat menyelamatkan kita. Dan Ia telah menyelamatkan kita dengan menebus kita dari dosa-dosa dan pelanggaran kita, Ia cuma minta supaya kita percaya kepadaNya.
Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: Jangan ada orang yang memegahkan
diri. (Efesus 1:8-9). Tuhan Yesus memberkati.
Kamis, 18 Desember 2008
KESAKSIAN
“Ada Kuasa Dalam Perkataan ”
Shalom… Hallo sobat-sobat sekalian, kita ketemu lagi nih, dalam ruang kesaksian. Kali ini kita akan membuktikan bahwa dalam setiap perkataan ada kuasaNya, oleh sebab itu pergunakanlah / keluarkanlah kata-kata yang membangun, yang memberi kekuatan, yang menghibur atau intinya yang memberi semangat, gitu dech….
Oke, sobat-sobat ku yang dikasihi Tuhan Yesus, kita mulai dengan kesaksian :
1. Ibu Wiwin (Ibu gembala), Bapak Abraham & Ibu Sarah
Ibu gembala pernah mengatakan bahwa ia yakin akan pergi ke
2. Kuasa atas perkataan ini juga dialami oleh Ibu Sioemei
3. Wahyu
Sempat punya pikiran untuk meninggalkan pelayanan karena perkataannya kepada Tuhan : “Ujilah aku Tuhan”, dan benar ujian datang dengan penyakit istrinya yang tidak kunjung sembuh-sembuh, terjadi kecelakaan di jalan, tapi setelah mendapat kabar tentang meninggalnya papanya Randy, ia urungkan niatnya untuk meninggalkan pelayanan (Takut!! karena belum dapat memberikan sesuatu kepada Tuhan), karena panjang-pendeknya umur kita tidak ada yang tahu!! selain Bapa kita di Surga. Hati-hati dalam perkataan.
4. Ibu Soe Tjen.
Kerinduannya untuk mempunyai rumah doa untuk keluarga Sword akhirnya dikabulkan Tuhan, dengan dibelinya sebuah villa di daerah puncak dengan harga yang lebih special. Puji Tuhan!. Yuk, rame-rame ke rumah doanya keluarga bapak Bambang.
5. Angel, Frisca, Nia dan Yanto.
Mereka Bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan karena terhindar dari kecelakaan. Tuhan adalah perlindunganku.
6. Hana.
Beryukur kepada Tuhan karena sudah sembuh dari sakitnya. Nikmati terus kebersamaan dengan Tuhan ya Hana...
7. Feni.
Nggak pernah mimpi, tiba-tiba dapat jalan-jalan ke Bangkok dengan fasilitas tercukupi dan semuanya gratis... Dasyat yach.... sungguh dasyat Tuhanku!..