Jumat, 19 Desember 2008

RENUNGAN


Damai Yang Diberikan Yesus


Tanyakanlah kepada orang-orang di sekeliling Anda pertanyaan ini: “Apakah yang membuat Anda merasakan damai?” Mungkin Anda akan menerima jawaban yang sudah biasa Anda dengar. Damai yang mereka maksudkan kebanyakan bergantung pada situasi: hubungan yang baik dengan pasangan, pekerjaan yang baik, atau tubuh yang sehat. Namun apa yang terjadi bila mereka bertengkar dengan pasangan, gaji mereka ditunda, atau penyakit menggerogoti tubuh mereka? Damai yang bergantung pada situasi sebenarnya bukanlah damai sama sekali, melainkan suatu harmoni yang rapuh antara manusia dan dunia, sehingga sangat mudah untuk diputarbalikkan.

Yesus Kristus menawarkan damai yang sejati, yaitu suatu kepuasan yang terus-menerus dan tidak dapat lenyap, tanpa terpengaruh apapun yang dilemparkan Setan atau dunia. Namun, kehidupan yang berdosa akan menutup jalan bagi hadirnya damai di hati, karena bagaimana mungkin seseorang mengalami jaminan akan pemeliharaan Allah bila ia sendiri bertindak melawan kehendak-Nya? Bila seorang beriman hidup dalam imannya kepada Yesus, seharusnya kendali atas diri sendiri pun diserahkan kepada-Nya. Penyerahan diri inilah yang memungkinkan damai-Nya merasuki kehidupan kita.

Bila Roh Kudus hidup di dalam kita, kita akan mampu menghadapi apapun di dalam hidup ini dengan keyakinan dan ketenangan. Satu-satunya jalan untuk mendapatkan damai yang sejati adalah melalui hubungan dengan Juruselamat. Paulus menjelaskan di dalam Roma 5:1 bahwa untuk dapat dibenarkan yakni, dinyatakan tanpa bersalah kita harus menerima pengorbanan Kristus yang dilakukan-Nya menggantikan tempat kita. Pembenaran dari Kristus itulah yang membuat kita benar di hadapan Allah dan membawa hati kita kepada kedamaian.

Jika Anda belum mengenal Allah dan mengakui pengorbanan Anak-Nya yang penuh kasih yang dilakukan-Nya bagi Anda, maka Anda belum memiliki damai yang sejati. Sekaranglah saat yang tepat untuk berserah kepada-Nya.